
Memang terlihat aneh menghubugkan obat ketek dengan sunami. Tapi yang aneh belum tentu tidak terjadi . Mari kita lihat, hamper semua termasuk pafum didalamnya menggunakan zat Clorofluorokarbon (CFC). Air Conditioner atau AC, kulkas, hairspray, cat dan sebagainya menggunakan CFC. Pada dasarnya penggunaan reaksi akan menghasilkan dua macam reaksi. Pertama, menghasilkan aerosol, yaitu cairan yang berubah menjadi separuh gas. Inilah yang kemudian dipakai sebagai deodorant atau parfum. Aerosol bias disemprotkan , sehingga terlihat lebih praktis. Semua orang jadi lebih senang dan kerjapun jadi lebih mudah . Aerosol pun bias menyerap suhu. Artinya ia bisa menyerap panas dari lingkungan, lalu mengubahnya menjadi dingin, sehingga cocok jika digunakan dalam AC dan kulkas. Inilah yang disebut reaksi penambahan entropi.
Kita lihat apa dampak kimianya. Penggunaan CFC yang berlebihan bisa mangakibatkan terjadinya penipisan dan kebocoran ozon, sebab satu atom ozon klor saja dapat menghancurkan 10.000 molekul ozon. Apalgi kalau jutaan. Padahal jumlah atom klor yang terakumulasi di udara sangat sulit kita hitung, karena saking banyaknya. Kebocoran lapisan ozon mengakibatkan sinar UV menerobos langsung ke bumi anpa “disaring” terlebih dahulu. Akibatnya suhu udara menjadi panas. Terlebih jika kebocorannya di daerah kutub.
Mengapa daerah kutub ??
Ketika terlepas di udara CFC akan mencari daerah yang memiliki
Dibawah samudrayang terbentang luas, kerk-kerak bumi bertasbih dan terus bergerak. Mereka mendapat tekanan dari magma yang ada di perut bumi dan terus berjalan membentuk lempengan-lempengan yang stabil. Dengan adanya peningkatan volume air, otomatis akan terjadi peningkatan tekanan. Pergerakan lempengan-lempengan bumi pun jadi lebih cepat. Lempeng samudra (oceanic crust) dan lempeng benua (continental crust) akan bertemu dengan kecepatan melebihi normal. Terjadinya daerah patahan pun jadi lebih dahsyat. Akibatnya, terjadilah gempa dahsyat yang menimbulkan efek tsunami yang mengarikan. Disinilah hubungan antara obat ketek dengan tsunami mulai menemukan titik terang.
Terjadinya tsunami bukan efek alam semesta, terapi karena ulah manusia yang melampaui batas. Sesungguhnya Allh telah mendesain alam ini dengan sempurna. Berjalannya desain ini pun tidak akan membahayakan siapapun. Sayangnya kita sendiri yang merusaknya, sehingga nikmat yang Allah sediakan berubah menjadi bencana. Allah berfirman “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa kemudharatan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan” (QS. An-Nahl:53).
Sumber : Aneh bin Ajaib (jadi insane segala tahu)